Kitab Salat Istisqa' (Minta Hujan)
1. Mengangkat kedua tangan saat berdoa minta hujan
• Hadis riwayat Abdullah bin Zaid Al-Mazini, ia berkata:
Rasulullah keluar menuju tempat salat untuk mengerjakan salat istisqa' (permohonan hujan). Beliau memindahkan selendangnya (rida) ketika menghadap kiblat. (Shahih Muslim No.1486)
• Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Aku melihat Rasulullah saw. mengangkat kedua tangannya dalam berdoa hingga nampak ketiaknya yang putih. (Shahih Muslim No.1490)
2. Doa dalam istisqa'
• Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Bahwa seorang sahabat memasuki mesjid pada hari Jumat dari pintu searah dengan Darulqada. Pada waktu itu Rasulullah saw. sedang berdiri berkhutbah. Sahabat tersebut menghadap Rasulullah saw. sambil berdiri, lalu berkata: Ya Rasulullah, harta benda telah musnah dan mata penghidupan terputus, berdoalah kepada Allah, agar Dia berkenan menurunkan hujan. Rasulullah saw. mengangkat kedua tangannya dan berdoa: "Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami". Kata Anas: Demi Allah, di langit kami tidak melihat mendung atau gumpalan awan. Antara kami dan gunung tidak ada rumah atau perkampungan (yang dapat menghalangi pandangan kami untuk melihat tanda-tanda hujan). Tiba-tiba dari balik gunung muncul mendung bagaikan perisai. Ketika berada di tengah langit mendung itu menyebar lalu menurunkan hujan. Demi Allah, kami tidak melihat matahari sedikit pun pada hari Jumat berikutnya. Kemudian kata Anas lagi: Pada Jumat berikutnya seseorang datang dari pintu yang telah di sebut di atas ketika Rasulullah saw. sedang berkhutbah. Orang itu menghadap beliau sambil berdiri dan berkata: Wahai Rasulullah, harta-harta telah musnah dan mata pencarian terputus (karena hujan terus menerus), berdoalah agar Allah berkenan menghentikannya. Rasulullah saw. mengangkat tangannya dan berdoa: "Ya Allah, di sekitar kami dan jangan di atas kami. Ya Allah, di atas gunung-gunung dan bukit-bukit, di pusat-pusat lembah dan tempat tumbuh pepohonan". Hujan pun reda dan kami dapat keluar, berjalan di bawah sinar matahari. (Shahih Muslim No.1493)
3. Mohon perlindungan ketika melihat angin dan mendung, serta bergembira dengan turunnya hujan
• Hadis riwayat Aisyah ra., istri Nabi saw. ia berkata:
Bila hari berangin dan mendung wajah Rasulullah saw. tampak Gelisah, mondar-mandir. Dan bila hujan turun, beliau berseri-seri dan hilanglah kegelisahan itu. Aisyah berkata: Aku menanyakan hal itu kepada beliau. Beliau menjawab: Aku sangat khawatir hujan itu akan menjadi azab yang menimpa umatku. Jika melihat hujan turun beliau berkata: (Hujan adalah) rahmat. (Shahih Muslim No.1495)
4. Tentang angin timur dan angin barat
• Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Aku telah ditolong dengan angin timur dan kaum 'Aad telah dihancurkan dengan angin barat. (Shahih Muslim No.1498)
1. Mengangkat kedua tangan saat berdoa minta hujan
• Hadis riwayat Abdullah bin Zaid Al-Mazini, ia berkata:
Rasulullah keluar menuju tempat salat untuk mengerjakan salat istisqa' (permohonan hujan). Beliau memindahkan selendangnya (rida) ketika menghadap kiblat. (Shahih Muslim No.1486)
• Hadis riwayat Anas ra., ia berkata:
Aku melihat Rasulullah saw. mengangkat kedua tangannya dalam berdoa hingga nampak ketiaknya yang putih. (Shahih Muslim No.1490)
2. Doa dalam istisqa'
• Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Bahwa seorang sahabat memasuki mesjid pada hari Jumat dari pintu searah dengan Darulqada. Pada waktu itu Rasulullah saw. sedang berdiri berkhutbah. Sahabat tersebut menghadap Rasulullah saw. sambil berdiri, lalu berkata: Ya Rasulullah, harta benda telah musnah dan mata penghidupan terputus, berdoalah kepada Allah, agar Dia berkenan menurunkan hujan. Rasulullah saw. mengangkat kedua tangannya dan berdoa: "Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami". Kata Anas: Demi Allah, di langit kami tidak melihat mendung atau gumpalan awan. Antara kami dan gunung tidak ada rumah atau perkampungan (yang dapat menghalangi pandangan kami untuk melihat tanda-tanda hujan). Tiba-tiba dari balik gunung muncul mendung bagaikan perisai. Ketika berada di tengah langit mendung itu menyebar lalu menurunkan hujan. Demi Allah, kami tidak melihat matahari sedikit pun pada hari Jumat berikutnya. Kemudian kata Anas lagi: Pada Jumat berikutnya seseorang datang dari pintu yang telah di sebut di atas ketika Rasulullah saw. sedang berkhutbah. Orang itu menghadap beliau sambil berdiri dan berkata: Wahai Rasulullah, harta-harta telah musnah dan mata pencarian terputus (karena hujan terus menerus), berdoalah agar Allah berkenan menghentikannya. Rasulullah saw. mengangkat tangannya dan berdoa: "Ya Allah, di sekitar kami dan jangan di atas kami. Ya Allah, di atas gunung-gunung dan bukit-bukit, di pusat-pusat lembah dan tempat tumbuh pepohonan". Hujan pun reda dan kami dapat keluar, berjalan di bawah sinar matahari. (Shahih Muslim No.1493)
3. Mohon perlindungan ketika melihat angin dan mendung, serta bergembira dengan turunnya hujan
• Hadis riwayat Aisyah ra., istri Nabi saw. ia berkata:
Bila hari berangin dan mendung wajah Rasulullah saw. tampak Gelisah, mondar-mandir. Dan bila hujan turun, beliau berseri-seri dan hilanglah kegelisahan itu. Aisyah berkata: Aku menanyakan hal itu kepada beliau. Beliau menjawab: Aku sangat khawatir hujan itu akan menjadi azab yang menimpa umatku. Jika melihat hujan turun beliau berkata: (Hujan adalah) rahmat. (Shahih Muslim No.1495)
4. Tentang angin timur dan angin barat
• Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Aku telah ditolong dengan angin timur dan kaum 'Aad telah dihancurkan dengan angin barat. (Shahih Muslim No.1498)
0 comments :
Post a Comment