Sedikit fakta tentang pembunuhan beramai-ramai Muslim Rohingya di Burma
(Arrahmah.com) - Pembantaian dan kekejian lainnya terhadap Muslim Rohingya di Burma (Myanmar)-terutama di Arakan-sebenarnya bukan pertama kalinya di tahun ini, namun dimulai pertengahan tahun ini penindasan terhadap Muslim di Arakan meningkat tajam hingga mengejutkan mata dunia.
Selama ini, media Islam-lah yang berusaha untuk mengungkap tragedi berdarah yang menimpa umat Islam di Burma disaat media internasional 'kelas atas' pada umumnya bungkam, sehingga banyak orang di dunia tidak mengetahui apa yang terjadi sebenarnya terhadap Muslim Rohingya. Namun, fakta-fakta yang dipaparkan selama ini oleh media Islam masih saja menghadapi berbagai hujatan dan kritikan dari orang-orang yang ragu, meskipun sumbernya dari mereka yang memiliki koneksi langsung ke Muslim Rohingya di Arakan. Terlebih lagi, beredarnya beberapa foto-foto hoax tentang genosida Muslim Rohingya baru-baru ini juga dijadikan alasan sebagian orang untuk tidak mempercayai fakta yang ada. Walaupun begitu, fakta tetaplah fakta, yang pasti akan terungkap meskipun disembunyikan dan meskipun banyak orang yang meragukan.
Berikut ini adalah sebuah pemaparan fakta terkait genosida atau upaya pembersihan etnis Muslim Rohingya di Burma yang ditulis dan dipublikasikan oleh salah satu media jihad, Global Islamic Media Front, yang diterjemahkan oleh tim Maktabah Jahizuna, berdasarkan laporan kredibel dari tempat kejadian, untuk mengungkapkan kenyataan yang sebenarnya terjadi dan bantahan bagi orang-orang yang meragukan genosida ini dan bahwa kerusuhan etnis ini bukan dipicu oleh kaum Muslimin.
Sebab Awal Pembantaian ini?
Pembantaian ini di awali dari fitnah yang disebarkan oleh orang-orang Budha Rakhine terhadap minoritas Muslim Rohingnya. Dimana dikatakan bahwa tiga pemuda Muslim telah membunuh dan memperkosa seorang wanita berusia 26 tahun. Tentu saja semua itu bohong. Dimana sebenarnya perempuan itu diperkosa dan dibunuh oleh pacarnya bersama beberapa gang pemuda Budha Rakhine. Peristiwa pembunuhan itu di awali ketika sang gadis ingin "putus" dengan sang pacar dikarenakan dia jatuh hati pada laki-laki lain. Maka sang laki-laki pun berusaha membujuk agar tidak putus. Namun ternyata ditolak, maka sang mantan pacar ini marah dan kemudian mengajak dua temannya untuk membalas dendam dengan memperkosa dan membunuh sang gadis.
Lalu para pembunuh itu meletakkan mayat gadis itu di dekat desa Muslim. Kemudian orang-orang Budha Rakhine dan Quaffer Burma (Otoritas Myanmar) menuduh bahwa orang-orang Muslim membunuh perempuan itu. Akibatnya, tiga pemuda Muslim yang tidak bersalah ditangkap. Satu dipukuli hingga tewas dan dua lainnya dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan. Inilah fakta yang ditunjukkan oleh Pemerintah Budha Burma kepada dunia, bahwa mereka berani menciptakan peristiwa dan kasus palsu hanya untuk mencari kesempatan membunuh Umat Islam Rohingnya.
Published on 10 November 2012
0 comments :
Post a Comment