Dalam menjalani kehidupan, hari berganti dan terus pergi, emosi silih berganti, yang muda menjadi tua, yang baru menjadi lama. Tidak ada manusia yang tersangkut pada satu keadaan dan tidak berganjak darinya.... pasti ia pergi. Sama ada individu itu yang meninggalkan waktu tersebut(keadaan, situasi, sahabat handai, saudara, kerjaya atau apa saja). Atau mereka yang bakal meninggalkan dia.
Hidup ini sebuah pertemuan, pencarian dan sebuah perpisahan(kematian). Itu pasti.. dan kalau tanyakan sama saya, bisa bikin apa dengan keadaan itu.. maka jawabnya:
"Bibir yang pecah dan merekah kekeringan ini aku usahakan kuntum-kuntum senyuman. Hati yang geram dan tersiat sembilu ini juga aku usahakan taman didalamnya. Dan pelukan ini aku hangat dan panaskan dengan belas dan kesabaran. Namun ianya sangat terbatas. Sedang batas-batasnya semakin hari semakin tenggelam oleh tengkujuh yang sedang mengila. Jika aku sendiri tidak terelak dari keparahan ini. Apa , masih ada lagikah yang lebih perkasa? atau mereka juga telah lama mati dalam pertempuran itu?
Wahai Tuhan, aku bertanya kepadaMu. Adakah aku akan mati dalam keadaan ini? Aku tidak tahu mana satukah yang lebih baik darinya. Mendapat jawapan kepada pertanyaanku? Sedangkan aku sedar yang aku tidak akan terdaya menanggung kebenarannya. Atau, biarkan saja ianya menjadi pertanyaanku sehingga sampai waktu yang ditentukan itu? Atau..adakah aku akan mati dalam keadaan ini?"
Dan adakan aku dan kita semua hanya menanti kedatangan jemputan kembali kesisi Tuhan itu dengan mendiamkan diri sahaja? Jika hanyut kehidupan ini, maka biarlah ianya terus hanyut? Sedangkan binatang-binatang melata itu sekalipun ada ikhtiar dan usaha kearah sesuatu(hanya saja mereka itu hanya tahu makan, pokoknya usaha). Redha dengan kehidupan sia-sia itu adalah redha yang sesat dan merugikan. Sedangkan kehidupan ini harus berlandaskan sesuatu.
Dan kehidupan ini perlu dibina atas sebuah landasan yang lebih bermakna dari sebuah kebetulan. Hidup perlu berlandaskan sebuah kasih sayang dan cinta. Perlu ada rasa sanggup melakukan sesuatu untuk seseorang, dan perlu ada rasa sanggup berkorban apa saja demi rasa cinta tersebut.
Dan dakwah kepada Allah itu adalah bukti sesungguhnya kamu mempunyai sifat kasih sayang dan perlakuan kepada rasa cintamu yang murni dan suci. Dan untuk tujuan ini tidak memerlukan status yang tertentu, waktu yang tertentu, atau kos-kos berbentuk ringgit dan dolar yang tertentu.
Hanya sedikit rasa keinsafan dalam diri kita untuk berubah kearah kehidupan yang lebih baik dan bermutu(mengikut spesifikasi Islam).
0 comments :
Post a Comment