Sempena Ramadhan yang mulia ini, aku telah mengirimkan  sebaris  dua ayat-ayat yang aku kira indah untuk di hayati  kepada orang-orang yang ada dalam friend list aku. Dan aku ingin berkongsi harapan hari esok itu dengan semua orang. Namun bukan semua orang suka dengan apa yang kita perbuat itu, walaupun pada hakikatnya mereka menyetujui apa yang kita perkatakan itu.

Ini aku ada petik semula dialog yang terjadi.

Massage pertama yang aku kirimkan:

Semoga Kita sama-sama dapat menghayati keindahan ramadhan dan beroleh kebiakannya. Tidak ada penjuru dunia yang tidak dilimpahi rahmat di ketikanya, maka bersamalah kita mendidik hati dan diri dengan memenuhkan kehidupan ini dengan kebaikan, dan jadikanlah Ramadhan Al-mubarak ini satu bulan untuk melatih diri.

"voice from wirajiwa"

Salah satu reply yang aku dapat.(Sebenarnya ada banyak, tapi ini salah satu)

jiwa kacau : jgn ckp saja la buat 2 yg pasti

Aku jawab : insyaAllah :)

jiwa kacau : bulan posa ni potong la rambut 2 baru la ada ciri2 org yg beriman

Lalu aku jawab mcm ni : InsyaAllah ...betul juga tur yerp.? :) Tapi jangan la mengecilkan sangat perspektif beriman tur beb. Nama dah ada, iman. Amal yang zahirnya,... iman yang ghaibnya. kalau dah iman tur di nisbahkan pada yang zahir. Itu tak tepat bro.Walau macam mana pun terima kasih sgt sebab memberi pandangan dan Aku berdoa semoga Allah menyelamatkan aku dari menjadi fasik serta munafik lantaran dari fitnah rambut aku ini.

Jiwa Kacau :islam ini agama yg sgt indah dan mudah..apa pun taqwa kpd Allah 2 adalah yg paling penting

Sebenarnya aku menerima pandangannya dengan hati yang sangat terbuka. Bagi aku , jika ada orang yang masih lagi sudi menkritik apa yang tidak elok pada amalan umum yang dibuat oleh kita. Itu tandanya mereka perihatin keatas kita. Jadi secara jujur dan rendah dirinya aku sangat menghargainya. Cuma menyentuh soal rambut panjang aku ini, tidaklah menyerupai wanita. Dalam erti kata sehingga menampakkan keayuan dan kewanitaan.

Masih juga aku mengimbanginya dengan memendekkan misai serta memanjangkan janggut aku.(Seperti yang disarankan oleh sunnah  Nabi SAW)  Perlu rasanya untuk aku tegaskan disini yang bukanlah aku berpendapat gaya lelaki berambut panjang itu manis dan elok pada pandangan agama. Demi Allah yang memegang jiwa ku  semoga Allah  menjauhkan aku dari memperjuangkan barang yang sia-sia. Dan aku tidak bermaksud untuk membela diri aku sendiri. Cuma menjelaskan yang aku sangat menyedari  penerampilan seperti yang aku tampilkan ini bukanlah yang terindah cermin akhlaknya. Cuma barang yang   harus hukumnya itu adalah harus juga untuk di perbuatkan. Namun bukanlah bermaksud aku menganjurkannya.

Serta dalam soal iman dan taqwa pula, masihlah jauhnya lagi aku ni dengan apa yang difirmankan Allah yang maksudnya.

"Kamu adalah sebaik2 umat dikeluarkan untuk manusia. Kamu  menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dan kamu  beriman kepada Allah."

Namun dalam waktu yang sama aku berusaha sebaik mungkin  untuk melakukan apa yang di sabdakan oleh Nabi SAW. itu : "Sayangilah saudaramu seperti mana engkau menyayangi dirimu sendiri. Apa yang kau suka keatas dirimu itulah  yang kau perbuat keatas mereka."

Dan lantaran kerana itulah aku menggagahkan diri yang sangat lemah dalam "Berpesan-pesan dengan  kebenaran"

Dan menegakkan jua apa yang diberitakan sejak dulu : "Sampaikanlah walau satu ayat"

Dan dalam menyampaikan ayat-ayat cinta itu tidak kurang juga yang tidak menyetujuinya. Mungkin bukan bertentangan pada apa yang aku tuliskan tetapi bertentangan pada pandangan mereka siapa aku yang hendak berkata demikian.

"Janganlah kalian lihat siapa yang berkata itu, tetapi  dengarlah apa yang di perkatakannya"

Dan sesungguhnya kalian adalah saudara-saudara aku yang mencintai aku dengan hati yang sangat ikhlas  oleh  yang demikian itulah kalian menkritik dan menasihatkan aku dengan bahasa yang sangat lurus dan jujur. Dan  semua itu sangatlah aku hargainya.

"Ya Allah,  ampunkanlah segala dosa2 ku dan dosa2 kedua ibu bapaku. Serta dosa2 sahabat2 ku dan juga dosa  saudara2 ku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha memberi, jadi Engkau  kurniakanlah kami kebaikan di dunia dan Akhirat. Amin .”